Friday, 18 July 2014

Perbedaan Simbol dan Lambang



Catatan perkuliahan hari ini yang alakadarnya:

Persamaan dan perbedaan lambing dan simbol
Ternyata dalam semiotik keduanya berbeda, namun sama-sama merupakan bagian dari tanda.

Charles Sanders Peirce (Peirce dibaca purs) menyebutkan bahwa semua manusia merupakan tanda. Tanda kelahiran, tanda kehidupan, tanda bagian dari masyarakat,dll.

Perbedaan Simbol dan Lambang

Abstrak:
Saya mulai depresi saat mengerjakan tugas ini karena di google tidak ada pembahasannya, mereka menyamaratakan kedua istilah ini, tapi dalam teori kenapa mereka dipisah? Kemudian saya terpikir untuk mencari di KBBI ya, ini salah satu ciri khas dari bahasa Indonesia, segala istilah atau kata-kata lazim pasti dapat ditemukan di sini.

Tapi ternyata..

Sepertinya dibutuhkan lebih dari skadar kamus, tapi ini membutuhkan analisis semiotic yang mendalam. 
Dalam KBBI memang tidak bisa menjadi acuan karena di sana, kedua istilah tersebut bermakna tipis, yaitu:
Simbol: (n) lambing, bersimbol (v) memakai, menggunakan, mempunyai symbol
Lambang: (n) sesuatu seperti tanda (lukisan,lencana,dsb) yang menyatakan suatu hal mengandung maksud tertentu
Lihat, kan? Bahkan dalam KBBI pun hampir menyamakannya. Sempat juga saya berpikir jangan-jangan analisis perbedaannya ada tetapi dalam jurnal internasional, ya ini kan pencetusnya warga asing seperti CS Peirce, Ferdinand De Saussure,  Roland Barthes, Baudrillard, dll. Dan saya belum siap membaca jurnal internasionalnya, its so hard to deal and translate too.

Inti:
 
Jadi, catatan singkat saya: simbol bermakna 1 dan lambang bermakna >1
Contohnya:
Simbol patung liberty, simbol burung garuda, simbol ka’bah.
Lambang tengkorak(bermakna zat berbahaya,bajak laut,kerangka kepala), lambing merpati (bermakna cinta, kesetiaan, ikatan), lambing bendera partai (sesuai visi-misinya yang bejibun itu).

3 comments:

  1. sama saya juga sempat kebingungan dalam membedakan kedua term ini

    ReplyDelete
  2. iya kiranya seperti itulah yang saya pahami di kelas kuliah kemarin.

    ReplyDelete
  3. secara semiotik memang kajiannya akan lebih dalam

    ReplyDelete