Saturday, 4 June 2016

Si Unyil ke Pasar Terapung


Bagi bocah di era 1980-an, sosok Si Unyil tidaklah asing. Pada masa itu, tokoh dalam film boneka kayu ini di gambarkan sebagai bocah cerdas dan dewasa yang hidup di sebuah kampung nan damai bernama Sukaramai.

Tayangan Pusat Produksi Film Nasional (PPFN) yang menggambarkan keharmonisan dengan aneka karakter seperti Ucrit, Usro, Meilani, Pak Ogah dan Pak Raden ini menyapa pemirsa TVRI setiap Minggu pagi. Kini tokoh-tokoh tersebut diangkat kembali di stasiun televisi Trans 7 dengan tajuk
Laptop Si Unyil.


Pada episode ke-22 mendatang, tayangan itu mengangkat topik perahu. Berbicara soal perahu, masyarakat Banjar-lah jagonya, karena dekat dengan budaya air. Salah satu yang unik adalah keahlian bocah-bocah menjalankan perahunya. Ada juga aksi lompat indah dan berselancar di atas sungai.

Untuk mengambil momen terpenting dari aktivitas masyarakat Banjar, pagi-pagi buta produser merangkap kemerawan tersebut mendokumentasikan keramaian Pasar Terapung di Lok Baintan, Kabupatin Banjar.Selesai di Pasar Terapung, kru bertolak ke salah satu pulau di tengah-tengah ”Sungai Barito” yakni Pulau Sewangi yang masuk Kabupatin Batola guna melihat proses pembuatan Jukung.

Si Unyil akan menjelaskan bahwa fungsi perahu tidak hanya sebagai alat transportasi tetapi juga menjadi media transaksi beragam kebutuhan masyarakat seperti yang ada di Banua. Keceriaan dan aktivitas anak-anak sungai, juga tak luput dari sorotan kamera.


(B. Post, 21 Maret 2007 dengan perubahan seperlunya)

No comments:

Post a Comment