Akibat Miopia
Sekarang,
saya ingin menceritakan satu pengalaman yang cukup menyedihkan. Tahu ceritanya?
Ketika saya ditilang polisi. Berawal di halaman rumah, ketika saya akan pergi
mendaftar kursus.
“Bu,
saya berangkat! Assalamualaikum,” kata saya.
“Iya,
Waalaikumsalam,” kata ibu.
ngengggg.. |
Dari
Jalan A. Yani sampai depan Jalan Gatot Subroto ada yang aneh, karena jalannya
ditutupi sebagian. Berputarlah saya melalui Jalan Veteran. Kemudian belok ke
arah kanan, ke Jalan Gatot Subroto. Tapi kemudian saya kembali bingung, kenapa
jalan arah ini agak sepi.
Tibalah
di tempat kursus. Di sana saya tidak langsung mendaftar, hanya sekadar bertanya
saja seperti apa kursusnya, tempat, harga, dan waktu kursus. Nah, ketika saya
pulang dari Jalan Gatot ingin belok kiri, saya dihampiri seorang polisi.
“Selamat malam, Pak! Silakan masuk ke dalam
pos,” kata polisi.
Saya sangat gugup karena kunci
sepeda motor saya langsung diambil. Kemudian saya bertanya.
“Apa salah saya, Pak?!”
“Anda tidak melihat di sana ada
rambu larangan berbelok ke arah kiri?” kata polisi tersebut membalas.
“Di mana, Pak? Saya tidak melihat,”
kata saya kebingungan.
“Itu, di depan Jalan A. Yani
sebelum belok ke arah sini dan dekat pos ini,” sahut polisi.
“Benarkah? Saya tidak melihat, Pak!
Mungkin karena saya miopia,” kata saya dengan malu.
Ternyata, ada juga yang bernasib sama, seorang
wanita di samping saya ini sepertinya juga menjadi korban tilang, dia sedang
menelepon seseorang, mungkin ayahnya. Akhirnya, polisi itu menyuruh saya besok
hari untuk datang ke Polresta Banjarmasin untuk mengambil SIM yang disita dan
membayar denda.
No comments:
Post a Comment